Prinsip
Pertama :
Kita
hidup dalam kesempurnaan ! Kita diberikan berbagai “perangkat kesadaran” yang
“sangat sempurna” oleh YME, sekaligus alam semesta yang sempurna pula, dengan
hukum-hukum yang bersifat tetap dan mengikat segenap penghuninya, hukum ini
adalah : “The Alchemy of The Universe” !
Prinsip
Kedua :
“Terima
kasih TUHAN, karena KAU telah memberikan aku kesempatan untuk menjalani
kehidupan, dan KAU telah memberikan kesempurnaan yang luar biasa bagi diriku,
dan KAU karuniakan pula aku alam semesta yang sempurna dengan segenap hukumnya
yang sangat sempurna pula, dimana aku dapat berpikir dan berkehendak bebas,
tetapi akan tetap dan selalu terikat dengan kesempurnaan hukum alam semesta ini
!”
Dari prinsip
yang kedua ini,
Kita wajib dan cenderung keharusan untuk menempatkan diri saya
sebagai “Subyek” atau Sang “Creator”
perjalanan hidup saya .
Alam semesta
bak kumpulan dari mega-trilyunan unsur kimia, yang melintasi seluruh dimensi
energi alam semesta itu sendiri, anda bebas untuk membuat rumus dan
mencampur-campurnya ! Salah atau benar soal nanti ! Tidak penting anda memahami
atau tidak memahami, tetapi yang jelas andapun kini tengah mencampur-campur
unsur-unsur ini pada setiap milidetik dalam hidup anda! Anda adalah Sang Ahli
Kimia Alam Semesta ! Anda adalah “Subyek” bagi hidup anda sendiri ! Anda adalah
“Sang Alchemist” yang memainkan hidup anda dengan “The Alchemy of The Universe”
! Anda adalah Sang “Creator” bagi hidup anda !
Dari
penjelasan yang berazaskan prinsip kedua ini, kita akan memasuki prinsip yang
ketiga, yang merupakan konsekwensi logis dari penjelasan ini :
Prinsip
Ketiga :
Apapun
yang kita peroleh atau alami pada hari ini, baik atau buruk, kebahagiaan atau
kesengsaraan, dan berbagai hitam dan putih lainnya. Pasti benar-benar berasal
dari formulasi “Sang Alchemist” yang berada dalam diri kita ! Kalau jelek ya
namanya “Sang Alchemist” pasti “sedang salah rumus” ….. dan kalau “oke punya”,
pasti “Sang Alchemist” memang “pas rumusnya” atau “kebetulan pas” ! Gitu aja
kok repot !
Jadi mulai
sekarang sebaiknya kita ngomong seperti ini :
Dapat
lotere – “Nah ini dia, ini so pasti
pikiran gue yang bekerja dengan sangat canggih ….. kebetulan kali ya ? no way !
Nggak ada tuh kebetulan ! Yang ada cuma gue nggak ingetin rumusnya !”
***
Oke, ini adalah prinsip-prinsip dasar yang
harus disepakati bersama terlebih dahulu ! “The
Secret” atau “Alpha Power” atau mungkin bagus juga kalau disebut sebagai “Gaya Hidup LoA” !
Bagian Kedua
“Gaya
Hidup LoA (Law of Attraction)” adalah salah
satu pilihan diantara “sekian banyak” pilihan “gaya hidup” lainnya ! Tidak
penting lagi dia “benar” atau “salah”, karena memang tidak seorangpun yang
dapat “menjamin” kebenarannya ! Yang lebih penting adalah apakah masing-masing
“gaya hidup” tersebut dapat “memberdayakan” kita ?
Seringkali
bukanlah “gaya hidup”-nya yang “salah” atau “benar”, tetapi konsistensi dalam sikap bathin kita yang
dapat “menjamin” kebenarannya.
***
“Gaya Hidup
LoA” hanya merupakan salah satu “pilihan”, dan tetap saja konsistensi bathin menjadi lebih penting ! Gaya hidup ini akan
membuat kita benar-benar “bertanggung-jawab
penuh” terhadap kehidupan kita sendiri !
Kita adalah Co-Creator
untuk “mengerjakan” alam semesta ini, ketika “batu” telah tersedia, maka kita
dapat “membangun gedung”, ketika “uap panas” muncul dari dalam bumi, kita dapat
membuat “pembangkit listrik”, dan ketika ada “hukum ketertarikan”, maka kita
dapat pula menarik “kebahagiaan”, “penderitaan”, bahkan “keberlimpahan” atau
“kemiskinan” ! Dan ini bahkan sangat mewakili dari suatu hal yang telah
seringkali kita dengar, bahwa manusia adalah “khalifah di muka bumi”
atau “pimpinan di muka bumi”. !
***
“Gaya Hidup LoA” mengasumsikan bahwa di alam semesta berlangsung hukum sebab-akibat yang sangat sempurna dan sangat holistik, mulai dari tingkat fisik sampai dengan tingkat non fisik, melintasi layer eksistensi yang tak berhingga.
“Gaya Hidup LoA” mengasumsikan bahwa di alam semesta berlangsung hukum sebab-akibat yang sangat sempurna dan sangat holistik, mulai dari tingkat fisik sampai dengan tingkat non fisik, melintasi layer eksistensi yang tak berhingga.
Sebab
Big-Bang maka menyebabkan lahirnya alam semesta fisik ! Sebab lapisan bumi
bergeser, maka menyebabkan terjadinya bencana Tsunami ! Sebab pemanasan global
maka menyebabkan punahnya Mamooth dan binatang purba lainnya ! Sebab aliran
lahar yang sangat spektakuler maka lahirlah pulau-pulau baru di Hawaii ! Hal
ini semua menunjukkan berlangsungnya hukum semesta di tingkat fisik yang sangat
sempurna !
Dan hukum itu
diasumsikan juga berlangsung di tingkat yang lebih murni, di tingkat
“transcendental” ! Dan memang benar berlangsung ! Jika kita pernah mempelajari
esoterisme, maka kita akan sangat “faham” bahwa selain energi-energi fisik di
semesta fisik, juga terdapat energi yang lebih halus di tingkat “ether” yaitu “subtle
energy”, yang juga terikat dengan hukum semesta yang tentu saja berlangsung di
tingkat “ether” !
Dan bagaimana
mengenai manusia ? Ya tentu saja termasuk ! Bahkan manusia memiliki berjuta
bentuk, diluar bentuk yang selama ini “kita kenal” dalam kehidupan sehari-hari
! Andaikata anda melihat tubuh saya melalui “Mikroskop Elektron”, maka niscaya
anda tidak dapat lagi membedakan manakah “kursi” dan manakah “saya”, semuanya
hanyalah kumpulan “elektron” ! Apalagi jika kita melakukan proses
“transcendental” lebih jauh lagi, maka anda akan melihat saya sebagai
“quantum”. Dan yang sangat menarik, bahwa “quantum” bersifat “chaos”, artinya
“quantum” saya akan melesat kesana-kemari dan tidak pernah berada di diri saya
secara tetap, atau selalu bertukar, tetapi anehnya “quantum” ini juga bersifat
“ordered” yang akan membentuk “entitas” diri saya ! Hii … serem juga ya, karena
ternyata saya hanya “benar-benar ada” di dimensi “normal” yang kita kenal,
tetapi di dimensi yang “setengah transcendental” saja saya sudah berubah
menjadi “quantum” ! Bayangkan jika kita benar-benar “transcendental”, maka kita
menjadi “tidak pernah” ada sama sekali !
***
Oke, semoga
ilustrasi tadi dapat memberikan gambaran bahwa bentuk murni manusia adalah
“tidak pernah ada”, tetapi menggambarkan bahwa sekaligus manusia “ada
di-mana-mana” … atau manusia pada tahap
tertentu hakikatnya adalah “alam semesta itu sendiri” ! Jadi jelas bahwa
jika perdebatan “Gaya Hidup LoA” salah satunya adalah mengenai “apakah benar
pikiran dapat bekerja sedahsyat itu ?”, maka saya yakin kini anda dapat
menjawabnya sendiri dengan sangat baik !
Wah
membingungkan dan malahan membuat makin tidak jelas ? Ya pasti ! Karena kita
masih “terbiasa” hanya meng-indera sesuatu yang bersifat fisik, itupun
menggunakan sensor berupa panca-indra (VAKGO) !
Deepak
Choppra pernah menulis : “Jika anda ingin mengetahui rahasia dunia,
maka anda tidak perlu kemana-mana, cukup di kamar saja, bahkan anda cukup diam saja, maka dunia akan
membuka segenap topengnya !”
Suatu kalimat
yang sederhana, tetapi membutuhkan “pemahaman” dan “kemampuan” untuk
memahaminya ! Jika kita mampu melakukan proses “Transcendental”, yaitu
menurunkan gelombang otak sampai dengan tingkat yang terendah (NDE Brainwave),
tetapi tetap dalam kondisi “Full Awareness”, maka kita akan “mulai memahami”
apa yang ditulis oleh Deepak Choppra tersebut ! Kita akan memahami bahwa ada
suatu wilayah yang merupakan “Non Sensory Perception World” atau Non VAKGO,
yang dulu oleh para tetua kita di Asia Tengah disebut sebagai “Shamballa” atau “Shang-Rilla”
! Atau oleh mbah Marto dari “penghayatan mulat saliro” di solo disebut sebagai
“suwung …. wang … wung …!”.
Disinilah
awal lahirnya pengertian “The Alchemy of The Universe” atau “The Law of
Attracton” atau lain-lainnya yang sejenis alias se-ordo !
***
Dan sekali
lagi bahwa “Gaya Hidup LoA” adalah pilihan ! dan yang lebih penting lagi adalah
menumbuhkan sikap konsistensi bathin
atas pilihan tersebut !
Semuanya benar ! Semuanya dapat memberdayakan ! Kita hanya perlu
konsisten !
***