Metode
C.R.A.F.T.
Ini adalah
salah satu metode Self-Image Programming yang diperkenalkan oleh teknik
Psychocybernetic.
CRAFT adalah
suatu sequence 5 langkah atau 5 hal yang dilakukan terus menerus sampai dengan
tercapai kompetensi, artinya Self-Image tersebut sudah ter-implant dengan
permanen, sudah masuk dalam kategori kompetensi tertinggi, yaitu “tidak sadar
bahwa mampu” atau “tidak sadar bahwa sudah memiliki Self-Image baru” !
C = Cancel, R = Replace,
A = Affirmation, F = Focus,
T = Train.
Jadi misalkan
kita ingin memasukkan “Self-Image”, yaitu “Saya adalah pribadi yang sehat !”
(maksudnya fisiknya sehat), maka :
C
= Cancel
Sejak itu
awasilah segenap ucapan, pemikiran, self-talk kita ! Dan jika kita “kebetulan”
berucap yang “bertentangan dengan program kita” misal : “Aaaah …. hari ini
badan gue sakit banget ….!” atau misal hanya suatu self-talk atau sikap bathin
: “Habis mandi air dingin … kok badan agak meriang ya ? Mau sakit nih kali ?”
Nah ! Segera
lakukan “Cancellation”, segera
ucapkan “batal … batal …. Batal …. nggak jadi ….!”. Walaupun terkesan
“main-main”, tetapi sebenarnya kita tengah bermain dengan “awareness” yang luar
biasa, bahkan kita dengan sangat sadar membatalkannya agar tidak di-record oleh
Sang “Pikiran Bawah Sadar” !
R
= Replace
Setelah
melakukan pembatalan, segera ucapkan kalimat pengganti (Replace), misal : “Saya
dikaruniai Tuhan fisik yang sangat sehat dan sempurna !” atau “Gue sangat
sehat-sehat …. hat …. hat …. sehat abiissss !” terserah versi mana yang paling
“menyentuh” bathin kita !
A
= Affirmation
Sering-seringlah
mengucapkan afirmasi yang bertema “sehat”, juga boleh kita mengkoleksi
gambar-gambar atau lambang-lambang yang berkaitan dengan “sehat”, karena ini
adalah upaya efektif untuk meng-edukasi Pikiran Bawah Sadar yang notabene
adalah mahluk lambang atau citra (image) !
F
= Focus
Luangkan
waktu sekali sehari untuk “Focus”, yaitu melakukan Visualisasi Kreatif,
Self-Programming, Self Hypnosis, atau apapun itu. Yang penting kita dapat
memasuki teater imajinatif untuk “menghidupkan” apa yang kita inginkan !
T
= Train
Entah
faktanya kita sudah sehat atau belum sehat ? Tidak penting ! Pada tahapan ini
kita “wajib” untuk “bergaya” bahwa seakan-akan kita sudah benar-benar menjadi
pribadi yang sehat ! Fisiologis kita harus dibuat sedemikian rupa, sehingga
kita “tampak” sehat ! Ini NLP banget ya ! Pada tahapan ini kita “in action”
untuk men-“Training” diri kita sendiri !
***
Nah,
C.R.A.F.T. ini harus anda lakukan dengan “awareness” yang sangat tinggi ! Untuk
itu nanti di bagian “Mindset & Lifestyle” saya akan bahas khusus apakah
yang dimaksudkan dengan “Awareness” dalam konteks “LoA” versi saya !
Setiap tema
programming membutuhkan waktu yang berbeda-beda untuk mencapai “kompetensi”,
tetapi secara umum untuk programming yang moderat, dibutuhkan waktu sekitar 6
minggu untuk mencapai kompetensi ! Dan saat itulah “Servomechanism” anda siap
bergerak tanpa dapat dibendung …. untuk membawa anda ke sasaran !! “LoA” dalam
konteks tema tersebut akan mulai bekerja untuk anda !
C.R.A.F.T.
merupakan salah satu teknik sederhana untuk merubah Self-Image sehingga
mencapai tahap kompetensi tertinggi, yaitu “Tidak
Sadar Mampu” atau “Sub-Conscious Competence”. C.R.A.F.T. merupakan akronim
dari Cancel, Replace, Affirm, dan Training, dimana teknik ini walaupun
sederhana, tetapi memiliki efektifitas yang bagus, dengan catatan bahwa
Self-Image yang ingin dicapai benar-benar didukung oleh konsep dan pengertian
yang baik
***
Sebelum
dilanjutkan dengan penjelasan detail dari CRAFT, maka terlebih dahulu kita akan
“melompat” sejenak ke pembahasan mengenai pilar ke-3, yaitu : “Mindset &
Life Style”. Kenapa ? Karena salah satu efektivitas CRAFT atau berbagai metode
“programming” yang ada sebenarnya sangat tergantung dari seberapa “perlu” dan seberapa
“mendesak” program tersebut bagi kita ? Jadi sekali lagi, seringkali yang salah
bukanlah metode-nya, tetapi justru program-nya tidak memiliki relevansi yang
“dekat” dengan kebutuhan kita !
Maksudnya ?
Sebagai contoh, saya rasa kita semua sepakat bahwa “tekun” adalah salah satu
sifat yang positif, yang pasti sangat berguna untuk situasi & kondisi
apapun juga ! Tetapi mengapa kita semua tidak secara otomatis berusaha
menjadikan “tekun” sebagai salah satu sifat dasar atau “Self-Image” kita ? Ya !
Karena tidak setiap kita secara langsung dapat menghubungkan “tekun” dengan
hasil yang kita harapkan ! Meminjam istilah “NAC”, sifat “tidak tekun” tidak
terhubung langsung dengan “kepedihan”, padahal pada umumnya kita sangat mudah
terpacu jika sesuatu itu langsung terkait dengan “kepedihan” kita !
***
Sebagai
contoh, secara umum pria Indonesia yang berumur sekitar 30 tahun secara
“UnConscious” punya keinginan yang amat sangat kuat untuk memiliki rumah
sendiri, dalam arti kata rumah yang dimiliki atas nama sendiri, soal bahwa itu
adalah rumah via KPR dengan masa 40 tahun adalah soal nanti ! Kenapa ? Karena
rumah adalah salah satu “lambang” penting bagi orang Indonesia. Mungkin ini
salah satu efek akibat adanya istilah “rumah-tangga” dalam kultur bahasa
Indonesia. Berjuta alasan dapat diungkapkan betapa perlunya “rumah” bagi orang
Indonesia. Bahkan biarpun “nyelip” di ujung dunia, rasanya masih lebih “nyaman”
dan “terhormat” dibandingkan tinggal di kawasan menteng, tetapi dalam status
“kontrak” ?!
Dan uniknya,
karena ini de-facto sudah menjadi suatu “keharusan”, maka “LoA” umumnya dapat
bekerja mudahnya untuk urusan satu ini ! Mulai dari mendapat fasilitas pinjaman
kantor untuk DP, sampai dengan ketemu iklan rumah dengan DP 0%, dll. Saya yakin
bahwa para pembaca portal ini dapat menceritakan berbagai “kejaiban” saat
mewujudkan sang “rumah” impian masing-masing !
Kenapa ?
Mungkin status “tidak punya rumah” benar-benar terelasi dengan suatu
“kepedihan” kultural & sosial bagi sebagian besar kita !
Tetapi
anehnya, memiliki kendaraan dan deposito tetap saja sulit ? Kenapa ya ? Oleh
karena itu, mungkin dapat kita usulkan saja untuk mengganti istilah
“Rumah-Tangga” dengan “Rumah-Mobil-Deposito-Tangga”, sehingga “LoA”-pun dapat
bekerja secara lebih mudah untuk itu ?!
Maaf, ilustrasi
di atas bukan bermaksud men-generalisir, melainkan benar-benar hanya sebuah
contoh yang mungkin sangat umum bagi kultur kita. Pesan moralnya adalah bahwa
sesuatu yang telah menjelma menjadi “keharusan”, maka akan lebih mudah
di-programkan ke diri kita !
***
Nah,
kaitannya dengan Self-Image dan CRAFT apa ya ?
Kaitannya
adalah bagaimana merancang Self-Image yang kira-kira bagus dan perlu, terutama
untuk me-“LoA”, serta beraroma menjadi suatu “keharusan” bagi diri kita ?
Karena jika sudah menjadi “keharusan”, maka tentunya programming-nya akan
menjadi relatif lebih mudah ?!
Sekali lagi
ini bukanlah sesuatu yang mudah ! Bahkan ini adalah salah satu “kunci” ! Oleh
karena itu saya akan segera “melompat” sejenak untuk memaparkan pilar ke-3,
agar kita dapat melakukan beberapa “reframing” yang bermanfaat untuk menyusun
“Self-Image” yang dimaksud !
***
Pilar
Ke-3 : Mindset & Lifestyle
Mindset &
Lifestyle yang dimaksudkan disini adalah beberapa pola pikir dan gaya-hidup
yang mungkin dapat dipertimbangkan dalam rangka untuk memasuki “gaya hidup
LoA”.
Beberapa
Mindset & Lifestyle berikut ini mungkin akan bersifat “overlapping”, karena
sebenarnya menjelaskan teritori yang sama, akan tetapi dari sudut pandang yang
berbeda !
Oke, kita
mulai mengurai masing-masing dari Pilar Ke-3 ini.
***
Mindset
& Life Style : “Awareness”
Agak sulit
untuk menterjemahkan Awareness dalam Bahasa Indonesia, karena kata ini memiliki
makna yang sangat dalam dari sekedar suatu “kesadaran”. Dalam bahasa jawa dan
sunda terdapat istilah yang hampir mirip, yaitu “eling” ! Mungkin boleh kita
anggap sementara ini “Awareness” adalah “Kesadaran Diri Setiap Saat” !
Saya pribadi
menempatkan “Awareness” sebagai salah satu “kunci kesaktian” manusia yang amat
sangat penting !
Pernahkah
kita mendengar kalimat klasik semacam ini :
“Wah
….. kok tiba-tiba rambut gue jadi banyak ubannya nih !”
“Gile … gue sekarang kalau naik tangga ngos-ngosan !”
“Gile … gue sekarang kalau naik tangga ngos-ngosan !”
Aneh ya ?
Hampir setiap hari kita bercermin, tetapi kok tiba-tiba baru hari ini sang
“uban” baru terlihat ? Apakah sang “uban” ini tiba-tiba muncul ? Tentu tidak !
Apakah mungkin cerminnya rusak, sehingga baru dapat menampilkan sang “uban”
hari ini ? Tentu juga tidak ! Lah terus gimana ? Faktanya baru hari ini kita
“tersadarkan” bahwa rambut kita mulai ber-uban ?
Ya ini adalah
penjelasan sederhana mengenai “Awareness” ! Pada dasarnya tidak ada satupun
yang berlangsung tiba-tiba dalam diri kita atau dalam hidup kita ! Menjadi tua,
menjadi sakit, menjadi miskin, menjadi kaya, semuanya tidak pernah berlangsung
“tiba-tiba” ! Semuanya berlangsung secara “kontinyu” …. tetapi kita sering
membuatnya menjadi “garis putus-putus” dengan tidak bekerjanya “awareness”
secara sempurna !
***
Pernahkah
kita “aware” terhadap perubahan yang terjadi di setiap milimeter persegi tubuh
kita pada setiap pagi ketika kita mandi ? Jangan-jangan kita di suatu hari
nanti terkaget-kaget … “Loh kok perut saya sekarang jadi buncit ?”.
Pernahkah
kita “aware” berapa lembar rambut kita yang rontok atau berubah warna setiap
kali kita bercermin ? Jangan-jangan kita di suatu hari nanti terkaget-kaget …
“Loh kok saya sudah botak ya ?”.
Pernahkan
kita “aware” terhadap gerakan emosi kita sendiri ketika kita mengalami
“kejadian baik” maupun “kejadian buruk” ? Jangan-jangan suatu hari ini kita
mengatakan : “Saya kok sekarang gampang sedih ya ? Padahal dulu selagi muda
saya adalah orang yang periang !”.
Pernahkan
kita “aware” bagaimana kisah sukses dan gagal tercipta dalam setiap hari
kehidupan kita ? Jangan-jangan kita suatu hari merenungi dan berkata “Sekarang
kok saya sial melulu ya ? Padahal dulu saya selalu memperoleh apa yang saya
inginkan !”
Pernahkan
kita “aware” seberapa penurunan yang terjadi pada kemampuan kita berjalan kaki
setiap hari ? Jangan-jangan kita suatu hari merenungi dan berkata “Sekarang kok
saya jalan kaki 1 jam saja lutut saya sudah gemetar ya ?”
***
Awareness
membuat kita tidak pernah “kehilangan” apapun juga ! Sebaliknya “kehilangan”
adalah pertanda bahwa kita lepas dari “kontinuitas” hidup kita sendiri akibat
tidak ada atau berkurangnya “Awareness” !
Pernahkah
kita “aware” terhadap makanan yang kita santap di suatu siang hari dalam hidup
kita ? Apakah kita “aware” bahwa ada petani yang telah bersusah payah untuk
menanam padi untuk nasi yang kita makan ? Bahwa ada pedagang sayuran keliling
yang telah berjasa untuk mendistribusikan sayuran yang sekarang kita santap ?
Bahwa ada seekor ikan yang dikorbankan hidupnya agar menjadi lauk kita ?
Awareness
adalah kesadaran setiap saat di segenap aspek kehidupan yang kita jalani !
Awareness akan membimbing kita untuk menyadari apa yang kita miliki ! Awareness
akan membimbing kita untuk memelihara yang kita miliki ! Bahkan Awareness dapat
membimbing kita untuk dapat memiliki apa-apa yang kini belum kita miliki ! Dan
yang jelas …. Awareness akan membimbing ke rasa syukur ! Dan rasa syukur akan
menarik rasa syukur yang lebih besar lagi ! The Law of Attraction !
***
Hukum
Ketertarikan telah dan selalu bekerja ! Tetapi hanya dengan “Awareness” kita
dapat membaca “keajaiban” yang ditunjukkan oleh alam semesta bagi kita !
Jadi …..
apakah “Awareness” cukup pantas untuk kita jadikan sebagai salah satu
“keharusan” bagi diri kita ?
Misal dengan
menjadikannya sebagai salah satu program bagi “Self-Image” kita :
“Saya
adalah pribadi yang sangat sadar dalam setiap detik kehidupan saya ?”
“Saya selalu hadir dalam setiap detik kehidupan saya !”
“Saya selalu hadir dalam setiap detik kehidupan saya !”
***
Latihan
Awareness :
Perlambat sedikit gerakan kita !Rasakan setiap detail saat kita mandi, mengenakan baju, bahkan mengenakan tali sepatu !
Rasakan setiap detail pergerakan emosi dalam kegiatan sehari-hari !
Nikmati makan siang dengan sepenuh hati !
Amati siapakah orang yang kita cintai dan siapa pula orang yang kita benci, dan apa yang menyebabkan mereka menjadi orang yang kita cintai dan orang yang kita benci ?